<$BlogRSDUrl$>

Sunday, January 06, 2008

Kekuatan Pikiran Bawah Sadar 

Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan
mahakarya. Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada
pikiran. Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut,
sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu,
sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik
atau perubahan nasib yang berarti. Oleh karena itu milikilah target
yang lebih tinggi untuk merangsang kekuatan dalam pikiran tersebut.
Sebab target atau sasaran baru yang dipikirkan itu akan menggerakkan
diri kita untuk melaksanakan tindakan. Apalagi jika diyakini target
tersebut bakal tercapai, maka diri kita akan lebih siap menghadapi
tantangan yang ada.

Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif
dikerjakan hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah
banyak melakukan hal-hal penting hinga kita tiba di zona baru, dimana
kita berhasil mencapai target yang didambakan. Kekuatan pikiran bawah
sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2 cara, yaitu autosuggestion dan
visualization.

AUTOSUGGESTION
Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk
pikiran bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran
bawah sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan
menggerakkan diri kita untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.
Keinginan yang sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar
itulah yang dinamakan autosuggestion.

Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya,
melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap
obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah
sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang
ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah
digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat
untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah sadar.

Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock). Karena
dilakukan berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut
akan menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun
memompa semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan
impian hidup kita. Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap
aneh oleh orang lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah
diri dari dalam. Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan
kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan
budaya-budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.

Ada 6 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu :
- POSITIVE
pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal yang positif
saja.
- POWERFUL
lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan kekuatan untuk
berbuat sesuatu yang luar biasa.
- PRECISE
keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat dideskripsikan,
karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori.
- PRESENT TENSE
dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu atau
akan datang.
- PERSONAL
lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu.
- POTENSIAL
memungkinkan untuk dicapai dalam target waktu yang telah ditetapkan.

VISUALIZATION
Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan
menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan
impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya
spektakuler di dunia ini. Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia
akan mudah terekam dalam pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan
pikiran tersebut, yang berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan
tubuh. Sehingga tubuhpun bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi
yang sebelumnya tidak pernah digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau
tindakan. Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh impian
tercapai oleh pikiran bawah sadar.

Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar
kepada manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya
diri kita untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah
dalam memvisualisasikan impian, yaitu:

1. MENDEFINISIKAN IMPIAN
Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan
impian yang hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian
seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun
tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah
kita akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan
akhirnya dapat meraih cita-cita.

2. MENENTUKAN TARGET WAKTU
Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan,
sebab impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat.
Impian dengan target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak
segan-segan melakukan perubahan. Maka mulailah dari sekarang, Be the
best, do the best, and then let God take care the rest ・Jadilah yang
terbaik, lakukan yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan. Potensi
yang kita miliki kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.

3. MELAKUKAN BERULANG-ULANG
Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering
ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian
itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah
diterima oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan
diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih kreatif.

Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat
melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang
diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan
kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia.
Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang
divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar
bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri
kita pada suatu waktu.

Dikutip dari : Inspirasi Indonesia

|

Menghadapi Tekanan Hidup 

"Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita
untuk terus bertumbuh"
- John Gray -

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan.
Lebih-lebih, hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko.
Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini
dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan
perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan. Nah, tekanan itu
sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan
bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan
ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai
tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam
menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, TIPE KAYU RAPUH.
Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini
kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya.
Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat kesulitan terjadi. Sedikit
kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak
berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini
perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon
generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang
menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan.
Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega.
Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan
kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, TIPE LEMPENG BESI.
Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya.
Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar
dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga
orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak
dalam kondisi berlarut-larut. Tambahan tekanan sedikit saja, membuat
mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau
mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang
masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu
membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, TIPE KAPAS.
Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba,
orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas.
Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat
terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali
ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai
kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, TIPE MANUSIA BOLA PINGPONG.
Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan
tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka
bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba
perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas
dengan lebih dahsyat.

Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins
dalam salah satu biografinya. Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja
membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi,
justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif
dan tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya. Hal ini
pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang
performance-nya bagus sekali. Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya
tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang
suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya.
Tetapi, bukannya mengeluh seperti rekan sebelumnya di daerah tersebut.
Malahan, ia berusaha membangun network, mengubah cara kerja, dan
membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru
tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich
Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan
deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja
paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia
yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya. Dari sanalah ia
melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of
The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi
Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho ini harus meringkuk
dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia
berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis ; dimana A Comrade Paper
Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang
adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri
Anda ? Bagaimana reaksi Anda ? Tidak menjadi persoalan di mana Anda
saat ini. Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh
ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke
level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi
menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda ?
Selamat berjuang, dan sukses !

Dikutip dari The Acesia

|

Questions are The Answers 

"The important thing is not to stop questioning. Curiosity has its own
reason for existing. One can't help but be in awe when he contemplates
the mysteries of eternity, of life, of the marvelous structure of
reality. It's enough if one tries merely to comprehend a little of
this mystery every day. Never lose a holy curiousity"
-Albert Einstein –

Alkisah, pada jaman dahulu di Amerika Serikat ada sebuah keluarga
yang hidup sederhana. Salah seorang anak di keluarga tersebut dikenal
sebagai anak yang kurang begitu pandai, bahkan akhirnya si anak
tersebut dikeluarkan dari sekolah, karena sang guru menganggap bahwa
sampai kapanpun juga si anak tidak mungkin bisa terus belajar, dengan
kemampuan otaknya yang menurut sang guru dibawah rata-rata. Tapi si
anak tidaklah mudah putus asa dengan kondisi yang dialaminya. Dia
selalu tertantang dan selalu menanyakan kepada dirinya
sendiri,"Bagaimana agar saya bisa mencapai kehidupan yang lebih baik ?
Apa yang harus saya lakukan agar saya bisa dihargai oleh lingkungan
saya ?" Pertanyaan-2 itulah yang terus menerus diucapkan oleh si anak.
Akhirnya, dengan perjuangan yang luar biasa, si anak bisa menciptakan
bola lampu untuk pertama kalinya. Ya, si anak yang dianggap kurang
cerdas tersebut adalah Thomas Alfa Edison, seorang anak yang dianggap
bodoh hingga dikeluarkan dari sekolahnya. Namun pada akhirnya, dia
dianggap menjadi salah satu orang yang patut dikenang sepanjang masa.
Satu hal yang menarik untuk dicermati disini adalah, mengapa justru
Thomas Alfa Edison yang kurang pendidikannya yang berhasil menciptakan
bola lampu, mengapa bukan kakak atau adiknya ? Bukankah mereka lahir
dari keluarga yang sama, latar belakang yang sama, bahkan saudara-2nya
memiliki keunggulan akademis yang tidak dimilikinya ?

Kunci dari kesuksesan Edison, adalah pada pertanyaan yang sering
diajukan pada diri sendiri. Saat sesuatu terjadi pada dirinya, dia
selalu mengajukan suatu pertanyaan yang mampu menantang dirinya untuk
menyelesaikan hal tersebut. Pertanyaan yang diawali dengan kata
"mengapa" justru akan melemahkan kita saat suatu masalah timbul ;
karena kata "mengapa" akan membuat kita mencari-cari suatu alasan
mengapa kita mengalami kegagalan. Pertanyaan dengan "mengapa" saat
sedang menghadapi masalah akan membuat diri kita sebagai seorang
korban, sebagai seorang yang harus dikasihani. Sedang pertanyaan-2
yang diawali dengan kata "BAGAIMANA" akan terus memacu otak kita untuk
berpikir mencari solusi bagi suatu permasalahan. Dan pertanyaan-2
tersebut bukan saja dikatakan pada saat Edison memulai, tapi terutama
saat dirinya mengalami serangkaian kegagalan dalam eksperimennya
membuat lampu untuk pertama kali. Hal kedua, adalah pada pengalaman
kita. Edison berpendapat bahwa "PENGALAMAN ADALAH BUKAN APA YANG
TERJADI PADA DIRI KITA. PENGALAMAN ADALAH APA YANG KITA LAKUKAN, SAAT
SESUATU TERJADI PADA DIRI KITA". Saat sebuah kegagalan datang,
bukannya menyesal mengapa dia gagal, Edison justru dengan bersemangat
selalu mengatakan "Akhirnya, saya menemukan lagi satu cara yang gagal
dalam membuat bola lampu ". Kegagalan direspons dengan cara yang
positif oleh Edison, sehingga membuatnya terus maju dan mencapai
tujuannya.

Penanya terbaik di dunia adalah anak-anak. Cobalah lihat tingkah laku
mereka yang kreatif dan selalu ingin tahu. Setiap kali mereka melihat
sesuatu yang baru, akan selalu bertanya "Mengapa begini ?", "Mengapa
begitu ?", "Apa ini ?", "Apa itu ?", "Apa maksudnya ?", dan lain
sebagainya. Ketidak tahuan anak-anak karena pikiran mereka masih polos
dan kosong justru menjadi suatu kelebihan, karena mereka bisa
mengisinya dengan berbagai hal dari pertanyaan-pertanyaan mereka.
Namun sayangnya, dalam proses pertumbuhan kita dari anak kecil menjadi
dewasa, lingkungan cenderung memberikan doktrin yang membatasi
kemampuan dan keberanian kita dalam bertanya. Orang yang banyak
bertanya dianggap orang yang bodoh atau kurang cerdas. Cobalah sejenak
kita mengingat masa kanak-kanak kita. Saat itu, apabila di dalam kelas
guru bertanya, sebagian besar anak akan mengangkat tangan dan menjawab
dengan antusias. Tapi saat kita sudah menginjak bangku SMP misalnya,
apabila guru bertanya siapa yang belum mengerti, hanya sedikit atau
bahkan tidak ada yang berani mengangkat tangan. Sebagian mungkin
menundukkan muka, sedang sebagian yang lain berpura-pura sedang sibuk
mengerjakan sesuatu. Walaupun mungkin ada beberapa siswa yang belum
mengerti, namun ketidak ,mengertian itu lebih baik hanya disimpan di
dalam hati, lebih baik diam … karena persepsi bahwa orang yang banyak
bertanya dianggap orang bodoh. Sungguh suatu doktrin yang seringkali
tanpa sadar membatasi diri kita untuk berkembang.

Bagaimana dengan diri kita saat ini, seberapa banyak diri kita telah
berkembang melalui pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan ? Saat kita
menghadapi suatu masalah, pertanyaan jenis apakah yang kita ajukan ?
Apakah pertanyaan yang membuat diri kita sebagai suatu korban dari
masalah, ataukah pertanyaan yang bisa menantang diri kita untuk
mencari solusi ? PERTANYAAN YANG TEPAT, AKAN MENGHASILKAN SOLUSI YANG
TEPAT PULA. Gunakan pertanyaan yang membangun setiap saat dalam setiap
situasi, untuk mendorong diri kita lebih maju dan optimal dalam meraih
tujuan. Sukses untuk anda !

Go confidently in the direction of your dreams ; Live the life you
have imagined
- Henry David Thoreau -

Whatever you can do, or dream you can do, begin it.
Boldness has genius, power and magic in it.
- Wolfgang Von Goethe -

The more difficulties one has to encounter, within and without, the
more significant and the higher in inspiration his life will be
- Horace Busnell -

Have your heart in your life's work, and be stout-hearted. Do
something, act always, and do it now. Don't be afraid. Many a man has
been defeated by his doubts—lack of confidence. Take your risks—you
cannot eliminate them, you cannot escape them. You can diminish them
by dominating them.
- Batten Wedge -

Keep away from those who try to belittle your ambitions. Small people
always do that, but the really great make you believe that you too can
become great
- Mark Twain -

Success seems to be largely a matter of hanging
on after others have let go
- William Feather -

Dikutip dari The Acesia

|

Saturday, January 05, 2008

WAYS TO REDUCE STRESS 

WAYS TO REDUCE STRESS

An Angel says, "Never borrow from the future. If you worry about what may happen tomorrow and it doesn't happen, you have worried in vain. Even if it does happen, you have to worry twice."

1. Pray

2. Go to bed on time.

3. Get up on time so you can start the day unrushed.

4. Say No to projects that won't fit into your time schedule, or that will compromise your mental health.

5. Delegate tasks to capable others.

6. Simplify and unclutter your life.

7. Less is more.. (Although one is often not enough, two are often too many.)

8. Allow extra time to do things and to get to places.

9. Pace yourself. Spread out big changes and difficult projects over time; don't lump the hard things all together.

10. Take one day at a time.

11. Separate worries from concerns. If a situation is a concern, find out what God would have you do and let go of the anxiety. If you can't do anything about a situation, forget it.

12. Live within your budget; don't use credit cards for ordinary purchases.

13 . Have backups; an extra car key in your wallet, an extra house key buried in the garden, extra stamps, etc.

14. K.M.S. (Keep Mouth Shut). This single piece of advice can prevent an enormous amount of trouble.

15. Do something for the Kid in You everyday.

16. Carry your Holy Book with you to read while waiting in line.

17. Get enough rest.

18. Eat right.

19. Get organized so everything has its place.

20. Listen to a tape while driving that can help improve your quality of life.

21. Write down thoughts and inspirations.

22. Every day, find time to be alone.

23. Having problems? Talk to God on the spot.. Try to nip small problems in the bud. Don't wait until it's time to go to bed to try and pray.

24. Make friends with Godly people.

25. Keep a folder of favorite scriptures on hand.

26. Remember that the shortest bridge between despair and hope is often a good "Thank you God."

27. Laugh.

28. Laugh some more!

29. Take your work seriously, but not yourself at all.

30. Develop a forgiving attitude (most people are doing the best they can).

31. Be kind to unkind people (they probably need it the most).

32. Sit on your ego.

33. Talk less; listen more.

34. Slow down.

35. Remind yourself that you are not the general manager of the universe.

36 . Every night before bed, think of one thing you're grateful for that you've never been grateful for before.

GOD HAS A WAY OF TURNING THINGS AROUND FOR YOU. "If God is for us, who can be against us?"

|

Friday, November 16, 2007

Kegigihan 

Orang sukses bukan tidak pernah gagal, melainkan mereka tidak pernah
menyerah. Sikap tersebut memerlukan mentalitas yang gigih. Kegigihan
adalah salah satu unsur kehidupan yang sangat penting bagi kita.
Sebagian besar orang-orang yang sukses memiliki mental seperti itu.
Sebagai contoh, Laksamana Peary baru berhasil mencapai Kutub Utara
setelah berupaya 8 kali. Sementara Thomas Alfa Edison melakukan
eksperimen 1.000 kali sebelum berhasil menemukan bola lampu dan 1.000
paten terbanyak sepanjang masa. John Creasey ditolak 743 kali oleh
penerbitnya, sebelum berhasil menerbitkan 560 judul buku, yang telah
terjual lebih 60 juta kopi. Begitupun yang terjadi pada Albert
Einstein, Abraham Lincoln, dan lain sebagainya. Mereka tidak memiliki
kelebihan khusus kecuali kegigihan.

Presiden USA ke 30, Calvin Coolidge mengatakan, "Tidak ada sesuatupun
di dunia ini yang dapat menggantikan kegigihan". Bakat ? Sudah sangat
umum orang yang tidak berhasil karena ia hanya mengandalkan bakat.
Kecerdasan ? Sangat banyak orang yang cerdas tetapi tidak punya apa-
apa. Pendidikan yang tinggi ? Di dunia ini sangat banyak orang
terlantar yang berpendidikan cukup tinggi. Kegigihan dan tekad kuat
saja yang memiliki kekuatan besar. Ketika kita memutuskan untuk tetap
melanjutkan upaya hingga tercapai tujuan, itulah kegigihan. Meskipun
tidak mudah memilikinya, tetapi kehidupan ini sendiri sebenarnya dapat
membentuk kegigihan kita.

Langkah yang dapat kita tempuh untuk membangkitkan mentalitas
kegigihan kita adalah membaca dan mendengar kisah tentang bagaimana
orang-orang sukses di dunia mengatasi berbagai rintangan sampai
akhirnya mereka berhasil menjadi pemenang. Bila kita mengorek
informasi lebih jauh tentang perjuangan mereka, kita akan mendapati
bahwa mereka tak jauh berbeda dengan kita. Jika kita memiliki kualitas
kegigihan seperti mereka, berarti kitapun mampu melakukan sesuatu yang
luar biasa.

Memiliki target yang jelas dan terukur juga dapat membangkitkan
kegigihan. Ketika segalanya berjalan sulit atau tantangan semakin
besar, baiknya fokuskan pada target yang ingin kita capai. Orang yang
sukses pasti memiliki kreatifitas untuk menciptakan alternatif-
alternatif mengatasi kesulitan di tengah proses pencapaian tujuan.
Target yang jelas merupakan sumber kreatifitas, keberanian dan energi
untuk tetap gigih berupaya.

Melakukan visualisasi akan sangat mempengaruhi semangat dan suasana
hari-hari kita. Caranya adalah mengosongkan pikiran terlebih dahulu.
Kemudian pejamkan mata, dan lihatlah diri kita sejelas-jelasnya.
Misalnya melihat diri kita mendapatkan sebuah penghargaan, lalu
diminta memberikan kata sambutan di panggung sebagai seorang ilmuwan
yang telah menemukan tehnologi terbaru dan efektif memajukan hasil
pertanian 100 kali lipat. Kemudian kita juga akan melihat disana kita
berbicara dengan percaya diri dan profesional serta memberikan
inspirasi kepada banyak orang yang menghadiri acara tersebut.
Bayangkan bagaimana seumpama kita nanti benar-benar mengalaminya.
Melakukan visualisasi sesering dan sejelas mungkin seperti itu dapat
membangkitkan tekad kita untuk melakukan langkah-langkah yang luar
biasa. "Ingatlah selalu bahwa tekad Anda untuk sukses adalah lebih
penting daripada apapun," terang Abraham Lincoln.

Auto-suggestion atau afirmasi adalah melakukan ulangan dengan menulis
atau mengucapkan sebuah harapan secara berulang-ulang. Misalnya
menyatakan, "Aku akan selalu menyambut hari baru dengan penuh semangat
dan senyum yang paling manis. Aku akan menikmati setiap tantangan."
Itu hanya sebuah contoh afirmasi, dan semua orang bisa menuliskan atau
mengucapkan harapan yang positif sesuai keinginan masing-masing untuk
meningkatkan kegigihan. Melakukan auto-suggestion atau afirmasi bagi
orang lain yang tidak mengerti tujuan yang hendak kita capai mungkin
akan menganggap kita gila. Tetapi menurut Albert Cray, "Salah satu
penentu sukses yang umum adalah membiasakan diri melakukan hal-hal
yang tidak dilakukan oleh orang-orang yang gagal." Karena
auto-suggestion atau afirmasi dengan disertai keyakinan terbukti
sangat berpengaruh terhadap pikiran dan kegigihan kita dalam melakukan
langkah-langkah yang mendekatkan diri terhadap target yang ingin kita
capai.

Kita harus pandai dan berhati-hati memilih komunitas, karena
kekeliruan memilih dapat menyebabkan semangat kita turun drastis.
Sebaliknya semangat atau kegigihan kita akan terpacu bila kita
dikelilingi dengan orang-orang yang berpikir dan memiliki kebiasaan
positif. Mereka terdiri dari orang-orang yang memiliki semangat luar
biasa untuk lebih baik dan kemauan belajar yang tinggi.

Secara garis besar, kita harus belajar dari kehidupan yang terus
berputar. Memang banyak diantara kita yang jatuh. Tetapi bila kita
memilih untuk menang, sebenarnya mahkota kesuksesan itu berada sangat
dekat dengan saat kita memulai. Jadi meskipun kecepatan kita rendah
dalam menciptakan kemajuan, pastikan untuk tidak pernah menyerah dan
tetap gigih melangkah.

Sumber : Kegigihan oleh Andrew Ho.

|

This page is powered by Blogger. Isn't yours?