<$BlogRSDUrl$>

Friday, October 07, 2005

Perspektif 

Suatu hari seorang ayah yang sangat kaya mengajak anaknya dalam suatu perjalanan ke pedesaan untuk menunjukkan pada anaknya bagaimana miskinnya mereka hidup.
Mereka menghabiskan beberapa hari di pedesaan tersebut di rumah keluarga yang sangat miskin.
Dalam perjalanan pulang, ayah tersebut bertanya pada anaknya,
“Bagaimana perjalannya?”“Sangat hebat, Ayah” Jawab si anak.
“Apakah kau melihat betapa miskinnya hidup mereka?
” Ayahnya bertanya.“Hmm ya…,” Jawab anaknya.
“Jadi, katakan padaku, apa yang telah kau pelajari dari perjalanan tersebut?” Tanya ayahnya.
Anak itu menjawab:
“Aku melihat kita mempunyai seekor anjing dan mereka mempunyai empat ekor.
Kita mempunyai kolam renang yang sangat besar hingga ke tengah halaman dan mereka mempunyai sungai yang tidak berujung.
Kita mempunyai lampu yang di impor dari luar negeri di taman dan mereka mempunyai bintang-bintang di langit pada waktu malam.
Teras rumah kita luas sampai ke halaman depan dan mereka mempunyai seluruh horizon.
Kita mempunyai sebidang tanah untuk hidup dan mereka mempunyai lahan yang melebihi batas pandang kita.
Kita mempunyai pembantu-pembantu yang melayani kita, tetapai mereka saling melayani.
Kita membeli makanan kita, tetapi mereka menumbuhkannya.
Kita mempunyai tembok untuk melindungi milik dan diri kita, mereka mempunyai teman-teman untuk melindungi mereka.
”Ayah anak tersebut terdiam, tidak dapat mengatakan apa-apa.
Kemudian anaknya menambahkan, “Terima kasih, Yah, untuk menunjukkan betapa miskinnya kita.”Bukankah perspektif suatu hal yang luar biasa? Mengajarkan kita untuk bersyukur atas semua yang kita miliki, daripada menguatirkan apa yang tidak kita miliki.Hargailah semua hal kecil yang kita miliki, terutama teman-teman kita!
HIDUP INI TERLALU SINGKAT DAN TEMAN TERLALU SEDIKIT

|

This page is powered by Blogger. Isn't yours?