<$BlogRSDUrl$>

Friday, July 02, 2004

Pengalaman Yang Berguna Seumur Hidup 

Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun
lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja, pagi tidur
sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah
malam. Belakangan ini meminta uang kepada orang
tuanya, mau pergi ke Amerika menuntut ilmu lebih dalam
lagi. Teman ini bertanya kepada saya, mesti tidaknya
dia membiarkan dia pergi. Saya menatap rambut yang
banyak putihnya teman saya dalam dalam & berkata:
?Jika kamu berniat agar anak kamu baik nantinya,
biarkan dia pergi, tapi jangan kasih dia uang.?

Saya terpikir cerita keponakan saya. Dia adalah warga
Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi
pengembara, ingin berkelana melihat lihat dunia luar,
jadi ingin pergi berkeliling dunia, nanti setelah
kembali mau melanjutkan sekolah di Universitas.
Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga
memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang
dan dia juga tidak memintanya dari mereka.

Sesudah tamat SMA, maka dia segera pergi ke hutan
Alaska untuk memotong kayu untuk menabung. Karena di
Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang,
matahari baru terbenam kira kira tengah malam dan
sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi. Jika
dalam sehari dia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu
selama 1 musim, mak dia bisa menabung untuk keliling
dunia selam 3 musim. Maka setelah keliling dunia 2
tahun akhirnya kembali ke sekolah untuk meneruskan
pelajaran di Universitas. Dan karena hal ini adalah
dirinya sendiri yang memikirkan matang matang & secara
mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya
perlu 4 tahun untuk lulus, diselesaikannya dalam waktu
3 tahun. Setelah itu mulai mencari pekerjaan. Karirnya
cukup baik, bisa dibilang searah dengan arah angin,
lancar naik terus sampai ke posisi Kepala Insinyur/
Manajer Teknik.

Ada suatu saat dia bercerita kepada saya dan
mengatakan hal di bawah ini yang mempengaruhinya
seumur hidup. Ketika dia bekerja paruh waktu di
Alaska, pernah sekali dia dan temannya mendengar
teriakan erangan serigala di atas gunung. Mereka
sangat cemas dan mulai mencari cari, akhirnya
menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan
sedang merintih kesakitan. Terus dia memperhatikan
alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa itu adalah
milik seorang Pak Tua. Pak Tua ini adalah amatiran,
menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang,
kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan
dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi
beberapa hari lalu karena serangan jantung telah
diangkut pakai helicopter ke rumah sakit Ancrukhy
untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang.
Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena
tidak diurus. Timbul keinginan dia melepaskan serigala
betina itu tetapi serigala itu sangat ganas & garang
sehingga dia tidak dapat mendekat. Dia juga mengamati
ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini
menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak anak
srigala.

Karenanya dia & temannya menghabiskan banyak sekali
tenaga & energi untuk mencari sarang srigala untuk
kemudian menemukan 4 ekor anak serigala dan membawa
mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan
susu. Dengan demikian bisa menghindarkan mereka dari
bahaya mati kelaparan. Dia mengeluarkan bekal makanan
sendiri untuk diberikan ke serigala betina sebagai
makanan & mempertahankan hidupnya. Malam hari masih
harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk
menjaga serigala & keluarganya dari serangan binatang
lain karena ibu serigalanya terjerat tidak bisa
membela keamanan diri sendiri maupun anak anaknya.

Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima, saat dia
mau memberi makan serigala betina, tiba tiba dia
memperhatikan serigala tadi mulai menggoyang goyangkan
ekornya. Kemudian dia tahu kalau dia sudah mulai
mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini.
Akhirnya setelah berlalu 3 hari lagi, baru serigala
betina mengizinkan dirinya didekati, membuka jeratan
jebakan yang menjepitnya dan melepaskannya bebas
kembali. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian
menjilat tangannya dan membiarkan dia memberikan obat
luka di kakinya. Terakhir serigala betina ini membawa
anak-anaknya pergi, dengan sesekali memutarbalikkan
kepalanya melihat ke belakang ke arah dia.

Dia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang
manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti
serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya,
apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat
manusia lain meletakkan senjatanya & berkawan? Dia
bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik &
menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain, karena
dari kasus ini dia mempelajari bahwa dia terlebih
dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti
akan membalasnya dengan ketulusan juga. (Sambil
bergurau dia berkata, jika demikian saja tidak bisa,
maka kalah sama binatang.)

Karenanya setelah masuk bekerja, di perusahaan dia
berbaik hati kepada orang lain. Pertama tama selalu
menganggap orang lain berniat baik, kemudian sendiri
bersikap tulus, sering kali suka menolong orang lain,
tidak berhati sempit & mengingat kesalahan kesalahan
kecil orang lain. Oleh karena ini setiap tahun dia
selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang
paling penting adalah dia setiap hari melewati
kehidupannya dengan sangat gembira, katanya orang yang
membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan
dengan orang yang menerima bantuan. Biarpun dia tidak
pernah tahu peribahasa tionghua bahwa [memberi lebih
berkurnia kebajikan daripada menerima], tetapi dia
telah menjalankan kehidupan yang demikian.

Dia berkata kepada saya bahwa dia selalu berterima
kasih atas pengalaman dia di Alaska dulu, karena ini
membuat dia menerima rejeki kebajikan yang tak habis
habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya
sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai,
strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan
manis, manusia yang sudah diasah kesulitan baru
menjadi dewasa dan matang.

Jika ada seseorang yang tamat Universitas dan tidak
tahu mau bekerja apa, maka harus membiarkan dia pergi
keluar untuk diasah oleh sang kehidupan, tidak perlu
memberikan dia uang, biarkan dia mencari makan dengan
tenaganya, berikan dia 1 kesempatan untuk membuktikan
kekuatan dirinya & mencicipi kehidupan, niscaya &
percaya dia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman
yang berguna seumur hidup.

|

This page is powered by Blogger. Isn't yours?