<$BlogRSDUrl$>

Monday, April 26, 2004

Perenungan Mengenai Pikiran  

Segala keadaan batin dipimpin oleh pikiran. Pikiran adalah pemuka dan pembentuknya. Apabila seseorang berucap atau bertindak dengan pikiran jahat, penderitaan niscaya akan mengikutinya ibarat roda pedati yang mengikuti jejak kaki lembu yang menariknya.


Segala keadaan batin dipimpin oleh pikiran. Pikiran adalah pemuka dan pembuatnya. Jika seseorang berucap atau bertindak dengan pikiran murni, kebahagiaan niscaya akan menyertainya ibarat bayang-bayang yang selalu mengikuti dirinya.

"Ia mencela saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampok saya." Barangsiapa menyimpan pikiran demikian, kebencian tak mungkin reda.

"Ia mencela saya, ia memukul saya, ia mengalahkan saya, ia merampok saya." Barangsiapa tidak menyimpan pikiran demikian, kebencian niscaya berakhir.

Kapan pun di dunia ini, kebencian tidak akan dapat dihentikan dengan kebencian. Hanya dengan ketakbencian ia berakhir. Ini adalah hukum purba.

Orang-orang lain tidak menyadari bahwa "Kita semua akan binasa [dalam persengketaan]." Namun, mereka yang memahami kebenaran ini niscaya tidak akan bersengketa.

Ibarat angin kencang yang menumbangkan pohon rapuh, demikian pula pikiran kotor menguasai orang yang menjadi budak keindahan, yang inderanya tak terkendali, yang tak tahu batas dalam makanan, yang malas dan lamban.

Ibarat angin yang tak mampu merobohkan bukit karang, demikian pula Mara tidak mampu menguasai orang yang tak menjadi budak keindahan, yang inderanya terkendali dengan baik, yang tahu batas dalam makanan, dan yang penuh keyakinan serta bersemangat.

Barangsiapa belum terbebas dari noda batin, tidak mempunyai pengendalian diri dan kejujuran; ia sesungguhnya tak layak mengenakan jubah kuning (menjadi pendeta).

Namun, barangsiapa telah melenyapkan noda batin, mapan dalam kesilaan, mempunyai pengendalian diri dan kejujuran; dialah sesungguhnya yang patut mengenakan jubah kuning (menjadi pendeta).

Barangsiapa menganggap sesuatu yang tak hakiki sebagai hakiki, dan sebaliknya menganggap tak hakiki sesuatu yang hakiki; mereka yang terpacak pada pikiran keliru semacam ini tidak akan memperoleh apa yang hakiki.

Barangsiapa menganggap sesuatu yang hakiki sebagai hakiki, sesuatu yang tak hakiki sebagai tak hakiki; mereka yang mempunyai pikiran benar semacam ini niscaya akan memperoleh apa yang hakiki.

Bagaikan hujan yang dapat menembus rumah beratap tiris, demikian pula nafsu dapat merasuki pikiran yang tidak dikembangkan dengan baik.

Bagaikan hujan yang takdapat menembus rumah beratap baik, demikian pula nafsu tidak dapat merasuki pikiran yang telah dikembangkan dengan baik.

Di dunia ini ia bersedih hati, di dunia sana ia bersedih hati; di kedua alam pelaku kejahatan bersedih hati. Ia bersedih dan berdukacita karena melihat perbuatan jahatnya.

Di dunia ini ia bergembira, di dunia sana ia bergembira. Di kedua alam pelaku kebajikan bergembira. Ia bergembira dan bersukacita karena melihat perbuatan bajiknya.

Di dunia ini ia menderita, di dunia sana ia menderita. Di kedua alam pelaku kejahatan menderita. Ia menderita tatkala berpikir bahwa: "Kejahatan telah saya perbuat." Ia akan menderita lebih parah lagi apabila setelah meninggal dunia terlahirkan kembali di alam sengsara.

Di dunia ini ia berbahagia, di dunia sana ia berbahagia. Di kedua alam pelaku kebajikan berbahagia. Ia berbahagia tatkala berpikir: "Kebajikan telah saya perbuat." Ia akan lebih berbahagia lagi apabila setelah meninggal dunia terlahirkan kembali di alam bahagia.

Biarpun banyak membaca kitab suci tetapi tidak berbuat sesuai dengannya; orang yang lengah ini tidak akan memperoleh pahala dari kehidupan suci bagaikan gembala sapi yang hanya menghitungkan peliharaan orang lain.

Meski hanya sedikit menyimak kitab suci namun menerapkannya dalam pelaksanaan, telah menanggalkan nafsu, kebencian dan kesesatan, menembus kebenaran, terbebaskan batinnya, tidak melekat pada apa pun sekarang maupun mendatang; ia niscaya memperoleh pahala dari kehidupan suci sebagaimana mestinya.


|

This page is powered by Blogger. Isn't yours?